I. JUDUL PENELITIAN
MODEL / POLA PELAKSANAAN /IMPLEMENTASI ABSENSI UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MAHASISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN
II. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan adalah suatu hal yangsangat didambakan
oleh siapa saja, baik oleh anak, remaja, maupun orang tua.
Demiterciptanya pendidikan yang dicita-citakan diperlukan suatu
kedisiplinan yangtinggi dari semua pihak yang berkecimpung di dalamnya.
Dikatakan bahwa, “Disiplinadalah suatu sikap mental yang dengan
kesadaran dan keinsyafannya mematuhiterhadap perintah-perintah atau
larangan yang ada terhadap suatu hal karenamengerti betul-betul tentang
pentingnya perintah dan larangan tersebut”[1].Dikatakan
juga bahwa, “Tujuan disiplin diri adalah mengupayakan akanpengembangan
minat anak dan mengembangkan anak menjadi sahabat, tetangga danwarga
negara yang baik”.[2]Dikatakan
bahwa, “Manusia dituntut untukmampu mematuhi berbagai ketentuan atau
harus hidup secara berdisiplin, sesuaidengan nilai-nilai yang berlaku
di masyarakatnya. Disiplin dan tata tertibdalam kehidupan bilamana
dirinci secara khusus dan terurai aspek demi aspek,akan menghasilkan
etika dalam pergaulan, termasuk juga dalam hubungan denganlingkungan
sekitar”.[3]Dikatakan
bahwa, “Sikap disiplin yangdilakukan oleh seseorang atau peserta
didik, hakekatnya adalah suatu tindakanuntuk memenuhi nilai-nilai
tertentu”.[4] Dikatakan
bahwa, “Disiplin merupakanfaktor penting pembentuk karakter para
murid. Disiplin bukan hanya terbatassoal waktu, namun juga menyangkut
perilaku yang lain”.[5]
Dikatakan bahwa, “Disiplin adalah belajardan latihan. Orang yang
sukses dalam bidang apapun__apalagi dalam seni beladiri__ dan bisa
menjadi yang terbaikatau terhebat , selalu orang yang membebankan
dirinya sendiri dengan disiplinyang lebih keras dari apa saja yang
dibebankan oleh orang lain”.[6] Dikatakan bahwa, “Disiplin sebagaialat pendidikan berarti segala peraturan yang harus ditaati dan dilaksanakan”.[7]
Dikatakan bahwa, “Disiplin dan kegiatanbelajar mengajar diartikan
sebagai suatu pola tingkah laku yang diatursedemikian rupa menurut
ketentuan yang sudah ditaati oleh pihak guru maupunanak didik dengan
sadar”.[8]
Namun kenyataan yang dihadapi lain dariyang diharapkan. Disiplintidak
selalu bisa ditegakkan dalam praktek di lapangan. Banyak
masalah-masalahyang dihadapi peserta didik terkait dengan soal disiplin.
Berdasarkan data di lapangan yaitu :
Darihasil pengamatan saya pada hari Selasa tanggal 15 April 2008, di
kelas TB. E Jurusan Tarbiyah PAI STAINPonorogo, jam 10.30-12.00 WIB,
ditemukan ada tiga mahasiswa terlambat mengumpulkantugas Mata Kuliah
Fiqih Keluarga. Darihasil
pengamatan saya pada hari Senin tanggal 14 April 2008, di kelas TB.
EJurusan Tarbiyah PAI STAIN Ponorogo, jam 07.30-09.00 WIB, ditemukan ada
limamahasiswa terlambat masuk kuliah pada Mata Kuliah Metodologi
Penelitian. Darihasil pengamatan saya pada hari Senin tanggal 25 Agustus
2008, di kelas TB.E Jurusan Tarbiyah PAI STAIN Ponorogo, jam
07.30-12.30 WIB, ditemukan ada 10 mahasiswa tidak masuk kuliah jam
ke-1, ke-2 dan ke-3,Mata kuliah Psikologi Perkembangan, Metode
Penelitian Pendidikan dan BimbinganDan Penyuluhan. Kejadian ini dapat
diidentifikasikan sebag pelanggaran terhadapdisiplin dalam pendidikan.
Ketidak disiplinan mahasiswa tersebutterjadi atas
beberapa sebab, antara lain: sumber belajar yang kurang lengkap,dana
yang kurang menunjang, media yang sangat terbatas, dan lain-lain. Dan
dapat diambil suatu pertanyaan “Apa yangdilakukan oleh pihak-pihak
STAIN ponorogo dalam meningkatkan kedisiplinanmahasiswa TB. E ketikamengikuti perkuliahan?”. Realitas ini sangat penting untuk diteliti.
Untuk itu penelitian ini diangkat
untukmengungkap masalah-masalah tersebut. Berdasarkan hasil penjajagan
awal dilapangan pada hari Senin tanggal 14 April 2008, jam 07.30-09.00
WIB, hariSelasa tanggal 15 April 2008, jam 10.30-12.00 WIB, hari Senin
tanggal 25Agustus 2008, jam 07.30-12.30 WIB, telah ditemukan :
1. Dosen melakukanpenertiban absensi selama pembelajaran di kelas setelah selesai pembelajaran.
2. Kosma
memberikankoordinasi konsultasi kepada semua mahasiswa TB.E setelah
perkuliahan, diserambi masjid kampus setelah selesai pembelajaran.
3. Orang tua melakukanbimbingan belajar kepada anak-anaknya (mahasiswa) sebelum dan sesudah kegiatanpembelajaran di rumah.
4. Teman sekelas /sejawat melakukan kegiatan mengerjakan tugas bersama-sama di kos.
5. Bimbingankemahasiswaan
melakukan kegiatan workshop dan OSMA kepada mahasiswa dalamrangka
peningkatan kedisiplinan di aula pada waktu yang telah ditentukan.
Selanjutnya, berangkat darihasil temuan tersebut di atas , maka proposal penelitian ini kami beri judul “MODEL/ POLA PELAKSANAAN / IMPLEMENTASI ABSENSI UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINANMAHASISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN”.
III. FOKUS PENELITIAN
Adapunfokus pada penelitian ini adalah :
MODEL / POLA PELAKSANAAN / IMPLEMENTASIABSENSI UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MAHASISWA DALAM PROSESPEMBELAJARAN yang
meliputi : (1). Latar belakang diterapkannyaabsensi untuk meningkatkan
kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran,(2). Proses
pelaksanaan absensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa
dalamproses pembelajaran, (3). Faktor-faktor pendukung diterapkannya
absensi untukmeningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses
pembelajaran, (4). Dampakpositif dari diterapkannya absensi untuk
meningkatkan kedisiplinan mahasiswadalam proses pembelajaran.
IV. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkanfokus penelitian tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
A. Apa yang melatar belakangi diterapkannyaabsensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran?
B. Bagaimana proses pelaksanaan absensi untukmeningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran?
C. Apa saja faktor-faktor pendukungditerapkannya absensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam prosespembelajaran?
D. Apa dampak positif dari diterapkannya absensiuntuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran?
V. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian iniadalah untuk menjelaskan/mendeskripsikan:
A. Latar belakang diterapkannya absensi untukmeningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran.
B. Proses pelaksanaan absensi untuk meningkatkankedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran.
C. Faktor-faktor pendukung diterapkannyaabsensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran.
D. Dampak positif dari diterapkannya absensiuntuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran..
VI. MANFAAT PENELITIAN
A. ManfaatTeoritis
Dari hasil penelitian ini, akan ditemukan model /
pola pelaksanaan /implementasi absensi untuk meningkatkan kedisiplinan
mahasiswa dalam prosespembelajaran.
B. Manfaat Praktis
Dengan diketahuinya hal-hal yang telah dirumuskan
dalam penelitiantersebut, maka diharapkan hasil penelitian ini dapat
bermanfaat bagi:
1. Pendidik,akan
lebih banyak memberikan kesempatan untuk mengarahkan anak-anak didik
padakedisiplinan yang tinggi dalam proses pembelajaran.
2. Peserta didik, akanlebih bersungguh-sungguh menegakkan disiplin dalam proses pembelajaran.
3. Lembaga
pendidikan,dapat meningkatkan mutu dan kualitas kedisiplinan peserta
didik dalam prosespembelajaran baik di lingkungan keluarga, sekolah,
maupun masyarakat.
VII. LANDASANTEORI DAN ATAU TELAAH PUSTAKA
A. LandasanTeori
Disiplin adalah suatu sikap mentalyang dengan
kesadaran dan keinsyafannya mematuhi terhadap perintah-perintahatau
larangan yang ada terhadap suatu hal karena mengerti betul-betul
tentangpentingnya perintah dan larangan tersebut.[9]
Tujuandisiplin diri adalah mengupayakan akan pengembangan minat anak
danmengembangkan anak menjadi sahabat,tetangga dan warga negara yang
baik.[10]
Manusiadituntut untuk mampu mematuhi berbagai ketentuan atau harus
hidup secaraberdisiplin, sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di
masyarakatnya. Disiplindan tata tertib dalam kehidupan bilamana dirinci
secara khusus dan teruraiaspek demi aspek, akan menghasilkan etika
dalam pergaulan, termasuk juga dalamhubungan dengan lingkungan sekitar.[11]
Sikapdisiplin yang dilakukan oleh seseorang atau peserta didik,
hakekatnya adalahsuatu tindakan untuk memenuhi nilai-nilai tertentu.[12]
Disiplin merupakan faktor penting pembentuk
karakter para murid. Disiplinbukan hanya terbatas soal waktu, namun
juga menyangkut perilaku yang lain.[13]
Disiplin adalah belajar dan latihan.Orang yang sukses dalam bidang
apapun__apalagi dalam seni bela diri__ dan bisa menjadi yang terbaik
atau terhebat ,selalu orang yang membebankan dirinya sendiri dengan
disiplin yang lebih kerasdari apa saja yang dibebankan oleh orang lain.[14] Disiplin sebagai alat pendidikan berartisegala peraturan yang harus ditaati dan dilaksanakan.[15]
Disiplin dan kegiatan belajar mengajardiartikan sebagai suatu pola
tingkah laku yang diatur sedemikian rupa menurutketentuan yang sudah
ditaati oleh pihak guru maupun anak didik dengan sadar.[16]
B. Telaah Pustaka
Daripenelusuran yang telah dilakukan di ruang
skripsi perpustakaan STAIN Ponorogo,ada 2 judul skripsi yang menuliskan
terkait dengan disiplin, yaitu milik AhmadNawawi, NIM. 243982013,
Skripsi Tahun 2003 dengan Judul "Studi Tentang HubunganKepemimpinan
Kepala Sekolah Dengan Kedisiplinan Mengajar Guru Di MTsN KarangMojo 1
Magetan Tahun 2002/2003", dengan rumusan masalah :
Bagaimanakepemimpinan kepala sekolah MTsN Karang Mojo 1 Magetan Tahun
Pelajaran2002/2003 ?, Bagaimana kedisiplinan guru MTsN Karang Mojo 1
Magetan TahunPelajaran 2002/2003 ?, Adakah hubungan kepemimpinan kepala
sekolah dengankedisiplinan mengajar guru di MTsN Karang Mojo 1 Magetan
Tahun Pelajaran2002/2003 ?, dan milik Binti Masruroh, NIM 243012019,
Skripsi Tahun 2005 denganjudul "Upaya Guru BP Dengan Komite Sekolah
Dalam Meningkatkan KedisiplinanSiswa MTsN Sewulan Dagangan Madiun",
dengan rumusan masalah : Bagaimanaupaya guru BP dalam meningkatkan
kedisiplinan siswa MTsN Sewulan DaganganMadiun ?, Bagaimana upaya
Komite Sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan siswaSiti MTsN Sewulan
Dagangan Madiun ?.
VIII.METODOLOGIPENELITIAN
A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian
Dalampenelitian ini digunakan metodologi penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif,[17]
dengan karakteristik-karakteristik (a) berpijak pada konsep
naturalistik, (b) kenyataan berdimensi jamak, kesatuan utuh, terbuka,
berubah, (c) hubungan peneliti dengan obyek berinteraksi, penelitian
dari luar dan dalam, peneliti sebagai instrumen, bersifat subyektif,judgment,
(d) Seting penelitian alamiah, terkait tempat dan waktu, (e)Analisis
subyektif, intuitif, rasional, (f) hasil penelitian berupa deskripsi,
interpretasi, tentatif, situasional.
Secaragaris besar, metode penelitian dengan
pendekatan kualitatif dibedakan dalam duamacam, kualitatif interaktif
dan non interaktif. Ada lima macam metodekualitatif interaktif, yaitu
metode etnegrafik, metode fenomenologis, studikasus, teori dasar (grounded theory), dan studi kritikal.[18]
Dan dalam hal ini, jenis penelitian yangdigunakan peneliti dalam
penelitian kualitatif ini adalah studi kasus, yaitusuatu bentuk
pendekatan yang memusatkan kajiannya pada perubahan yang terjadidari
waktu ke waktu; peneliti seolah-olah bertindak selaku saksi hidup
dariperubahan itu.[19] Studi kasus dapat digunakan secara tepatdalam banyak bidang.
B. Kehadiran Peneliti / Instrumen Penelitian
Ciri khaspenelitian kualitatif tidak dapat dipisahkan
dari pengamatan berperan serta,sebab peranan penelitilah yang
menentukan keseluruhan skenarionya. Untuk itu, dalam penelitian ini,
peneliti bertindak sebagai instrumen kunci,[20] partisipan penuh sekaligus pengumpul data, sedangkan instrumen yang lain sebagai penunjang.
C. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian bertempat diSTAIN Ponorogo.
D. SumberData
Sumberdata utama dalam penelitian
kualitatifadalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah tambahan
seperti dokumen danlainnya.
E. TeknikPengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yangdigunakan adalah interview (wawancara), observasi, dan dokumentasi.[21] Teknik
tersebut digunakan peneliti, karena suatu fenomena itu akan dimengerti
maknanya secara baik, apabila peneliti melakukan interaksi dengan
subyek penelitiandimana fenomena tersebut berlangsung.
1. TeknikWawancara
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini
adalah wawancara mendalam, artinya peneliti mengajukan beberapa
pertanyaan secara mendalam yang berhubungan dengan fokus
permasalahan,sehingga dengan wawancara mendalam ini data-data dapat
dikumpulkan semaksimalmungkin.
Orang-orangyang dijadikan informan dalam penelitian ini adalah :
a. 1 (satu) Dosen MataKuliah Psikologi Perkembangan semester V STAIN Ponorogo.
b. 1 (satu) Dosen MataKuliah Metode Penelitian Pendidikan semester V STAIN Ponorogo.
c. 1 (satu) Dosen MataKuliah Bimbingan Dan Penyuluhan semester V STAIN Ponorogo.
2. Teknik Observasi
Ada beberapaalasan mengapa teknik observasi atau pengamatan digunakan dalam penelitian ini.Pertama, pengamatan didasarkan atas pengalaman secara langsung. Kedua,pengamatan
memungkinkan peneliti untuk melihat dan mengamati sendiri,
kemudianmencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada
keadaansebenarnya.
Dengan teknikini, peneliti mengamati
aktivitas-aktivitas sehari-hari obyek penelitian,karakteristik fisik
situasi sosial dan perasaan pada waktu menjadi bagian darisituasi
tersebut. Selama peneliti di lapangan, jenis observasinya tidak
tetap.Dalam hal ini peneliti mulai dari observasi deskriptif (descriptiveobservation) secara
luas, yaitu berusaha melukiskan secara umum situasisocial dan apa yang
terjadi di sana. Kemudian, setelah perekaman dan analisisdata pertama,
peneliti dapat menyempitkan datanya dan mulai melakukan
observasiterfokus. Peneliti dapat menyempitkan lagi penelitiannya
dengan melakukanobservasi selektif (selective observation). Sekalipun demikian, penelitimasih terus melakukan observasi deskriptif sampai akhir pengumpulan data.
Hasil observasidalam penelitian ini dicatat dalam
catatan lapangan merupakan alat yang sangatpening dalam penelitian
kualitatif. dalam penelitian kualitatif, penelitimengandalkan
pengamatan dan wawancara dalam pengumpulan data di lapangan.Format
rekaman hasil observasi catatan lapangan dalam penelitianini
menggunakanformat rekaman hasil observasi.
3. Teknik Dokumentasi
Dalampenelitian kualitatif, teknik ini merupakan alat
pengumpul data yang utamakarena pembuktian hipotesisnya yang diajukan
secara logis dan rasional.[22] Teknik dokumentasi sengaja digunakandalam penelitian ini, sebab : pertama, sumber ini selalu tersedia danmurah terutama ditinjau dari waktu; kedua,
merupakan sumber informasiyang stabil, baik keakuratannya dalam
merefleksikan situasi yang terjadi dimasa lampau, maupun dapat dan
dianalisis kembali tanpa mengalami perubahan; ketiga,rekaman dan dokumen merupakan sumber informasi yang kaya, secara kontekstualrelevan dan mendasar dalam konteksnya; keempat,
sumber ini seringmerupakan pernyataan legal yang dapat memenuhi
akuntabilitas. Hasil pengumpulandata melalui cara dokumentasi ini,
dicatat dalam format rekaman dokumentasi.
F. Analisis Data
Analisisdata adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperolehdari hasil wawancara, catatan lapangan,
dan bahan-bahan lain, sehingga dapatmudah dipahami dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain. Analisisdata dilakukan dengan
mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalamunit-unit, melakukan
sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang pentingdan yang akan
dipelajari dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepadaorang
lain.
Teknikanalisis data yang digunakan penelitian ini
menggunakan konsep yang diberikanMiles dan Huberman yang mengemukakan
bahwa motivasi dalam analisis datakualitatif dilakukan secara
interaktif[23] dan berlangsung secara terus-menerus padasetiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas dan datanya sampai jenuh.
Aktifitas dalam analisis data,meliputi data reduction,[24] data display[25] dan conclusion.[26] Langkah-langkah analisis ditunjukkan padagambar berikut :
Selanjutnyamenurut Spradley teknik analisis data
disesuaikan dengan tahapan dalampenelitian. Pada tahap penjelajahan
dengan teknik pengumpulan data grandtour question, analisis data
dilakukan dengan analisis domain. Pada tahapmenentukan fokus analisis
data dilakukan dengan analisis taksonomi. Pada tahap selection,analisis
data dilakukan dengan analisis komponensial. Selanjutnya untuk
sampaimenghasilkan judul dilakukan dengan analisis tema.
G. PengecekanKeabsahan Temuan
Ujikredibilitas data atau kepercayaan terhadap data
hasil penelitian kualitatifdilakukan dengan perpanjangan keikutsertaan,
ketekunan pengamatan, triangulasi,pengecekan sejawat, kecukupan
referensial, kajian kasus negatif dan pengecekananggota.[27] Dalam penelitian ini, uji kredibilitasdata atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif dilakukandengan :
1. Perpanjangan Keikutsertaan
Peneliti dalampenelitian kualitatif adalah instrumen
itu sendiri. Keikutsertaan penelitisangat menentukan dalam pengumpulan
data. Dalam hal ini keikutsertaan tersebuttidak hanya dilakukan dalam
waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangankeikutsertaan peneliti
pada latar penelitian. Maka perpanjangan keikutsertaanpeneliti dalam
penelitian ini akan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaandata
yang dikumpulkan. Maksud dan tujuan memperpanjang keikutsertaan
dalampenelitian ini adalah : dapat menguji ketidakbenaran informasi
yangdiperkenalkan oleh distorsi, baik yang berasal dari diri sendiri,
maupun dariresponden dan selain itu dapat membangun kepercayaan subyek;
dengan terjun kelokasi dalam waktu yang cukup panjang, peneliti dapat
mendeteksi dan memperhitungkandistorsi yang mungkin mengotori data,
pertama-tama dan yang terpenting adalahdistorsi pribadi.
2. Pengamatan yang Tekun
Ketekunan pengamatan yang dimaksud dalampenelitian ini
adalah menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yangsangat
relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari. Jadi,
kalauperpanjangan keikutsertaan menyediakan lingkup, maka ketekunan
pengamatanmenyediakan kedalaman.
3. Triangulasi
Teknik triangulasi adalahteknik pemeriksaan keabsahan
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luardata itu untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.Ada
empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan
penggunaan:sumber, metode, penyidik dan teori.[28]
Dalampenelitian ini, dalam hal ini digunakan teknik
triangulasi dengan memanfaatkansumber dan penyidik. Teknik triangulasi
yang diperoleh melalui waktu dan alatyang berbeda dalam metode
kualitatif. Hal itu dapat dicapai peneliti denganjalan : (a)
membanding-kan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara,(b)
membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa
yangdikatakan secara pribadi, (c) membandingkan apa yang dikatakan
orang-orangtentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya
sepanjang waktu, (d)membandingkan keadaan dan perspektif seseorang
dengan berbagai pendapat danpandangan orang yang berpendidikan menengah
atau tinggi, orang berada, orangpemerintahan, (e) membandingkan
hasilwawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Teknik
Triangulasi denganpenyidik, artinya dengan jalan memanfaatkan peneliti
atau pengamat lainnyauntuk keperluan pengecekan kembali derajat
kepercayaan data. Pemanfaatan pengamatlainnya membantu mengurangi
kemencengan dalam pengumpulan data.
4. Pengecekan Sejawat melalui Diskusi
Teknik inidilakukan peneliti dengan cara mengekspos
hasil sementara atau hasil akhir yangdiperoleh dalam bentuk diskusi
analitik dengan rekan-rekan sejawat. Hal inidilakukan dengan maksud:
(a) untuk membuat agar peneliti tetap mempertahankansikap terbuka dan
kejujuran, (b) diskusi dengan sejawat ini memberikan suatukesempatan
awal yang baik untuk mulai menjajaki dan menguji hipotesis yang
munculdari pemikiran peneliti.
XI. Tahapan-TahapanPenelitian
Tahap-tahap penelitian dalam penelitianini ada 3
(tiga) tahapan dan ditambah dengan tahap terakhir dari penelitianyaitu
tahap penulisan laporan hasil penelitian. Tahap-tahap penelitian
tersebutadalah : (1) tahap pra-lapangan, yang meliputi: menyusun
rancangan penelitian,memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan,
menjajagi dan menilai keadaanlapangan, memilih dan memanfaatkan
informan, menyiapkan perlengakap-belajarpenelitian dan yang menyangkut
persoalan etika penelitian. Tahap ini dilakukanbulan Agustus s.d.
September 2008; (2) Tahap pekerjaan lapangan, yang meliputi: memahami
latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan danberperanserta
sambil mengumpulkan data. Tahap ini dilakukan bulan Septembers.d.
Oktober 2008; (3) Tahap analisis data, yang meliputi : analisis selama
dansetelah pengumpulan data, yaitu bulan November s.d Desember 2008;
(4) Tahap penulisan hasillaporan penelitian, yaitu bulan Januari 2009.
XI. SISTEMATIKAPEMBAHASAN
Dalampenelitian ini ada lima batang tubuh, yaitu 5 bab.
Pada bab pertama, setiappenelitian pasti berangkat dari
fenomena/kejadian/masalah. Penelitian padadasarnya merupakan suatu
pencarian, menghimpun data, mengadakan pengukuran, analisis,sintesis,
membandingkan, mencari hubungan, dan menafsirkan hal-hal yangbersifat
teka-teki. Oleh karena itulah diperlukan adanya prosedur penelitianbagi
seorang peneliti seperti yang dibahas pada bab satu.
Setiappenelitian yang akan dilakukan oleh seorang
peneliti pasti dilandasi olehteori-teori yang ada. Dan fungsi teori
dalam penelitian kualitatif ini adalahuntuk mencari data, sehingga
dalam bab dua diuraikan mengenai landasan teoritentang disiplin.
Makna sesuatuaspek atau kegiatan dalam penelitian
kualitatif akan berkembang dalampengumpulan data, baik data umum maupun
data khusus. Maka dari itu, pada babtiga dipaparkan gambaran umum
lokasi penelitian serta data khusus tentangimplementasi absensi.
Analisis datamerupakan bagian kegiatan penelitian yang
sangat penting. Setelah penelitimengumpulkan data, maka langkah
selanjutnya adalah mengorganisasikan danmelakukan analisis data untuk
mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan.Sehingga pada bab
keempat ini akan dibahas kegiatan analisis data yang terkaiterat dengan
langkah-langkah kegiatan penelitian sebelumnya.
Adapun babterakhir adalah penutup. Bab ini merupakan
bab yang didalamnya menguraikankesimpulan sebagai jawaban dari
pokok-pokok permasalahan dan saran-saran yangberhubungan dengan
penelitian sebagai masukan-masukan untuk berbagai pihakterkait.
XI. DAFTARISI SEMENTARA
RANCANGAN DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
HALAMAN PENGESAHAN
MOTTO
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL (Jika ada)
DAFTAR GAMBAR (Jika ada)
DAFTAR LAMPIRAN
PEDOMAN TRANSLITERASI
BAB I : PENDAHULUAN
A. LatarBelakang Masalah
B. FokusPenelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Metode Penelitian
1. Pendekatandan Jenis Penelitian
2. Instrumen Peneliti
3. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
4. Analisis Data
5. Pengecekan Kredibilitas Data/Keabsahan Temuan
6. Tahapan Penelitian
G. Sistematika Pembahasan
BAB II : PROFIL ABSENSI DAN DISIPLIN
A. Profil Absensi
1. Pengertian Absensi
2. Macam-macamAbsensi
3. ManfaatAbsensi
B. Penerapan Disiplin
1. Pengertian Disiplin
2. Macam-macam Disiplin
3. Manfaat Disiplin
BAB III : DATA PENELITIAN MODEL /
POLAPELAKSANAAN/ IMPLEMENTASI ABSENSI UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN
MAHASISWADALAM PROSES PEMBELAJARAN
A. DataUmum
1. SejarahBerdirinya STAIN Ponorogo
2. LetakGeografis STAIN Ponorogo
3. Visi,Misi, dan Tujuan STAIN Ponorogo
4. StrukturOrganisasi di STAIN Ponorogo
B. DataKhusus
1. Datalatar belakang diterapkannya absensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswadalam proses pembelajaran
2. Dataproses pelaksanaan absensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalamproses pembelajaran
3. Data faktor-faktor pendukung diterapkannyaabsensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran
4. Data dampak positif diterapkannya absensiuntuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran
BAB IV : ANALISIS TENTANG MODEL/ POLA
PELAKSANAAN/ IMPLEMENTASI ABSENSI UNTUK MENINGKATKAN
KEDISIPLINANMAHASISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN
A. Analisislatar belakang diterapkannya absensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswadalam proses pembelajaran
B. Analisis proses pelaksanaan absensi untukmeningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam proses pembelajaran
C. Analisis faktor-faktor pendukungditerapkannya absensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam prosespembelajaran
D. Analisis dampak positif dari
diterapkannyaabsensi untuk meningkatkan kedisiplinan mahasiswa dalam
proses pembelajaran
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran