Terus berjuang Kawan
Di sekolah negeri,yang katanya sekolah unggulan... nasib pegawai tata usaha honorer setali tiga uang dengan guru honorer. Kamir misalnya. Sudah 10 tahun menjadi petugas tata usaha di sebuah SMP negeri di Palu. Sambil terus mengucap syukur, ia menyebut honornya Rp 1.450.000.
Fan... (Operator Komputer), seorang Pegawai Honorer.... Namun ia mengaku dipersulit. tiap kali meminta honornya,padahal honor itu di terima pertriwulan.Kami berharap ada solusi terbaik terhadap nasib kami para tenaga honorer ini. Mudah-mudah honor kami juga bisa secepatnya dibayarkan, apalagi sekarang sudah masuk lima bulan,Ya, mudah-mudahan ada kebijakan yang baiklah, karena kawan-kawan kami di instansi yang sama honornya ada yang sudah dibayarkan oleh kepala Se...............,
“Kami tidak tahu harus mengadu kemana. Sebab, jika kami mengadu kepada media massa, maka pastilah kami dipecat.
inilah sebuah ironi dan pengaduan kami para honorer SMPN.....Palu. kami sudah cukup bersabar dengan semuah cobaan ini...sampai kapan atasan kami bisa mengerti dengan keluh kesah kami.padahal kalau mau di lihat, kami adalah ujung tombak dari pekerjaan ke admistrasian Sekolah tersebut (Operator).
Ibarat kata pepatah: “sudah jatuh, ketimpa tangga pula.” Begitulah gambaran nasib pegawai Honorer di SMP Negeri ...... Palu.
Mudah-mudahan tulisan saya ini bisa di baca sang majikan (Kepsek)...........
Sekian....
By. Vikar
Di sekolah negeri,yang katanya sekolah unggulan... nasib pegawai tata usaha honorer setali tiga uang dengan guru honorer. Kamir misalnya. Sudah 10 tahun menjadi petugas tata usaha di sebuah SMP negeri di Palu. Sambil terus mengucap syukur, ia menyebut honornya Rp 1.450.000.
Fan... (Operator Komputer), seorang Pegawai Honorer.... Namun ia mengaku dipersulit. tiap kali meminta honornya,padahal honor itu di terima pertriwulan.Kami berharap ada solusi terbaik terhadap nasib kami para tenaga honorer ini. Mudah-mudah honor kami juga bisa secepatnya dibayarkan, apalagi sekarang sudah masuk lima bulan,Ya, mudah-mudahan ada kebijakan yang baiklah, karena kawan-kawan kami di instansi yang sama honornya ada yang sudah dibayarkan oleh kepala Se...............,
“Kami tidak tahu harus mengadu kemana. Sebab, jika kami mengadu kepada media massa, maka pastilah kami dipecat.
inilah sebuah ironi dan pengaduan kami para honorer SMPN.....Palu. kami sudah cukup bersabar dengan semuah cobaan ini...sampai kapan atasan kami bisa mengerti dengan keluh kesah kami.padahal kalau mau di lihat, kami adalah ujung tombak dari pekerjaan ke admistrasian Sekolah tersebut (Operator).
Ibarat kata pepatah: “sudah jatuh, ketimpa tangga pula.” Begitulah gambaran nasib pegawai Honorer di SMP Negeri ...... Palu.
Mudah-mudahan tulisan saya ini bisa di baca sang majikan (Kepsek)...........
Sekian....
By. Vikar